Galak Sedari Fase Grup, Indonesia Malah Mejan di Final

Timnas Indonesia garang sedari fase grup, tapi mejan di partai final (Grandyos Zafna/DetikSport)


Manila - Timnas Indonesia U-22 antiklimaks di final SEA Games 2019. Meski tampil garang sedari fase grup, Garuda Muda malah mejan dan rontok di tangan Vietnam.

Indonesia punya misi meraih medali emas di SEA Games kali demi menuntaskan puasa dua dekade lebih. Wajar mengingat kali terakhir Indonesia berjaya di ajang itu adalah 1991.

Mumpung tempat perhelatannya sama, Indonesia bisa mengulang memori manis saat itu. Sedari fase grup, Indonesia sudah memupuk kepercayaan diri mengingat mereka gabung di Grup B yang dihuni Thailand, Singapura, Vietnam, Laos, dan Brunei Darussalam.

Indonesia lantas tampil mengejutkan ketika mereka bekuk Thailand dan Singapura di dua laga awal dengan skor identik 2-0. Kemenangan atas Thailand bisa dibilang di luar perkiraan mengingat Negeri Gajah Putih itu kerap menyulitkan.




Meski sempat tersandung oleh Vietnam karena kalah 1-2, Indonesia lantas mengamuk di dua laga terakhir dengan membantai Brunei 8-0 dan Laos 4-0. Indonesia lolos ke semifinal dengan status runner-up lewat torehan 17 gol dan hanya kebobolan dua gol.

Ketajaman itu diteruskan Indonesia saat menghadapi Myanmar di semifinal, Meski harus melewati 120 menit pertandingan, Indonesia menang dengan skor 4-2! Mencetak 21 gol, Indonesia pun pede meladeni Vietnam di final, Selasa (10/12/2019) semalam.

Apalagi, penyerangnya, Osvaldo Haay, juga tampil tajam dengan torehan delapan gol, menyaingi striker Vietnam Ha Du Chinh. Sayangnya, harapan pasukan Indra Sjafri itu tidak kesampaian.

Osvaldo dan para pemain menyerang Indonesia seperti kehilangan taji di partai final. Meski bikin lima peluang on goal, tak satupun yang berbuah gol. Yang ada gawang Nadeo Arga Winata malah kebobolan tiga gol tanpa balas.

Cedera Evan Dimas di babak pertama usai ditekel pemain Vietnam disinyalir jadi alasan mengapa Indonesia sulit berkembang. Tapi nasih sudah jadi bubur, Indonesia harus menunggu dua tahun lagi untuk menyudahi puasa panjangnya.